Thursday, 11 June 2015
Jika kau berhenti tamatlah sudah
Jika kau berhenti tamatlah
sudah
Mimpi mendirikan usaha seperti ini mungkin sudah rekan-rekan miliki
sejak dulu. Dibandingkan dengan bercita-cita menjadi karyawan, kamu lebih suka membangun usaha
sendiri seperti tempat cucian motor, kelontongan, atau atau buka
kaki lima di pasar.
Namun, tentu bisnismu tak bisa berkembang secepat
itu. Ada jalan panjang dan berliku-liku. Sebelum itu, kamu harus siap
menghadapi berbagai tantangan. Dan masih banyak tantangan
yang datang
tanpa dikira perjuanganmu berat, dan
hanya kamu sendiri yang merasakan tekanannya.
Apakah rekan-rekan akan stop
apakah terus menerjang badai?
Sebelum kamu mengangkat tangan dan menyerah kalah,
ingatlah lagi jerih payah dan darah yang telah kamu keluarkan
hingga hari ini. Haruskah kamu menyerah, jika kabar baik bisa
dimiliki ketika kamu bersabar sebentar lagi?
1. Rekan – rekan menyamakan diri
dengan orang yang sukses
Besarnya keuntungan yang didapat oleh para pebisnis
yang kisahnya pernah kamu baca, seperti Bill gates, mark dan
lainya membuatmu
rekan-rekan bersemangat. Selain soal keuntungan, nikmatnya memiliki bisnis
dengan jam kerja yang bisa diatur sendiri turut pula membakar api semangat ada dalam diri rekan-rekan. Kamu semakin tidak sabar merintis bisnis dan
mengukir kisah suksesmu sendiri.
2. Rekan-rekan terinspirasi untuk memulai kesuksesan
Rekan-rekan
mulai meyakini arti kerja keras dan rasa sakit. Keinginan untuk membangun
bisnis menjadi besar sebagai pemacu semangat 45. Dimuai dari membaca
bahan-bahan tentang bisnis rekan-rekan. Dan memuli langkah nyata dengan
menyusun strategi- strategi. Dengan melihat pangsa pasar, produksi produk dan
misi mencapai kesuksisen didepan mata.
3. Berbisnis banyak rintangan yang menjadikan rekan-rekan melambat
Penglihatan
anda makin tertuju pada kesuksesan tetapi rekan-rekan masih merasa jalan
ditempat tampa ada perubahan. Dengan upaya yang telah di di realisasikan
seperti memperkenalkan produk pada orang terdekat dan juga alat di dunia maya
rekan-rekan dijadikan upaya mencapai kesuksesan.
4. Semangat menuju sukses menjadi bunga yang layu
Rasa letih perlahan mulai masuk dalam dada.
Rekan-rekan yang
tadinya begitu bersemangat kini mulai berpikir ulang tentang keberhasilan
bisnis yang sedang diperjuangkan. Ada rasa ragu yang pelan-pelan
sering mampir di pikiran. Mungkinkah usaha yang saat ini sedang mati-matian
diperjuangkan akan bermuara pada kesuksesan? Ataukah semuanya nanti hanya
berakhir begitu saja tanpa hasil sesuai dengan harapan?
5. Rekan-rekan berada dizona bawah. Yang menguji berkali-kali
Sebagai manusia biasa
tentu wajar saja bila kamu akhirnya sampai pada titik terendah. Kamu yang sudah
kehabisan energi untuk berjuang memilih untuk berhenti dan memutar arah mencari
peruntungan lainnya. Ada pula rasa kecewa yang timbul karena semua
pengorbananmu terasa sia-sia.
6. Pikiran yang bercampur keluar dari bisnis yang telah ditekunipun tak
menjanjikan harapan
Sesungguhnya di titik inilah kesabaranmu sangat diuji.
Orang-orang yang rekan-rekan lihat
sekarang ini menikmati kesuksesannya, dulunya juga pernah mengalami
kesulitan serupa. Sama dengan kamu, mereka juga tak luput pernah mengecap
kegagalan dan rasa sakit untuk mempertahankan.
Pilihan sekarang ada pada
reken–rekan, majulah terus tampa henti lihat dimana ada celah yang akan membuat
cahaya itu masuk dan menemui rekan-rekan. Jangan berhenti dan jika kau berhenti
maka tamatlah sudah.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment