Catatan Andi Agusta

Thursday, 11 June 2015

Jika kau berhenti tamatlah sudah

No comments :

Jika kau berhenti tamatlah sudah




Mimpi mendirikan usaha seperti ini mungkin sudah rekan-rekan miliki sejak dulu. Dibandingkan dengan bercita-cita menjadi karyawan, kamu lebih suka membangun usaha sendiri seperti tempat cucian motor, kelontongan, atau atau buka kaki lima di pasar.
Namun, tentu bisnismu tak bisa berkembang secepat itu. Ada jalan panjang dan berliku-liku. Sebelum itu, kamu harus siap menghadapi berbagai tantangan. Dan masih banyak tantangan yang datang tanpa dikira  perjuanganmu berat, dan hanya kamu sendiri yang merasakan tekanannya.
Apakah rekan-rekan akan stop apakah terus menerjang badai?
Sebelum kamu mengangkat tangan dan menyerah kalah, ingatlah lagi jerih payah dan darah yang telah kamu keluarkan hingga hari ini. Haruskah kamu menyerah, jika kabar baik bisa dimiliki ketika kamu bersabar sebentar lagi?

      1.  Rekan – rekan menyamakan diri dengan orang yang sukses 

Besarnya keuntungan yang didapat oleh para pebisnis yang kisahnya pernah kamu baca, seperti Bill gates, mark dan lainya membuatmu rekan-rekan bersemangat. Selain soal keuntungan, nikmatnya memiliki bisnis dengan jam kerja yang bisa diatur sendiri turut pula membakar api semangat ada dalam diri rekan-rekan. Kamu semakin tidak sabar merintis bisnis dan mengukir kisah suksesmu sendiri.
2.     Rekan-rekan terinspirasi untuk memulai kesuksesan

Rekan-rekan mulai meyakini arti kerja keras dan rasa sakit. Keinginan untuk membangun bisnis menjadi besar sebagai pemacu semangat 45. Dimuai dari membaca bahan-bahan tentang bisnis rekan-rekan. Dan memuli langkah nyata dengan menyusun strategi- strategi. Dengan melihat pangsa pasar, produksi produk dan misi mencapai kesuksisen didepan mata.
3.     Berbisnis banyak rintangan yang menjadikan rekan-rekan melambat

Penglihatan anda makin tertuju pada kesuksesan tetapi rekan-rekan masih merasa jalan ditempat tampa ada perubahan. Dengan upaya yang telah di di realisasikan seperti memperkenalkan produk pada orang terdekat dan juga alat di dunia maya rekan-rekan dijadikan upaya mencapai kesuksesan.

4.     Semangat menuju sukses menjadi bunga yang layu

Rasa letih perlahan mulai masuk dalam dada. Rekan-rekan yang tadinya begitu bersemangat kini mulai berpikir ulang tentang keberhasilan bisnis yang sedang diperjuangkan. Ada rasa ragu yang pelan-pelan sering mampir di pikiran. Mungkinkah usaha yang saat ini sedang mati-matian diperjuangkan akan bermuara pada kesuksesan? Ataukah semuanya nanti hanya berakhir begitu saja tanpa hasil sesuai dengan harapan?
5.     Rekan-rekan berada dizona bawah. Yang menguji berkali-kali

Sebagai manusia biasa tentu wajar saja bila kamu akhirnya sampai pada titik terendah. Kamu yang sudah kehabisan energi untuk berjuang memilih untuk berhenti dan memutar arah mencari peruntungan lainnya. Ada pula rasa kecewa yang timbul karena semua pengorbananmu terasa sia-sia.
6. Pikiran yang bercampur keluar dari bisnis yang telah ditekunipun tak menjanjikan harapan 

Sesungguhnya di titik inilah kesabaranmu sangat diuji. Orang-orang yang rekan-rekan lihat sekarang ini menikmati kesuksesannya, dulunya juga pernah mengalami kesulitan serupa. Sama dengan kamu, mereka juga tak luput pernah mengecap kegagalan dan rasa sakit untuk mempertahankan.

Pilihan sekarang ada pada reken–rekan, majulah terus tampa henti lihat dimana ada celah yang akan membuat cahaya itu masuk dan menemui rekan-rekan. Jangan berhenti dan jika kau berhenti maka tamatlah sudah.

No comments :

Post a Comment